SANITASI DAN HIGIENITAS PADA PROSES PEMBUATAN RENDANG BEBEK DI TEACHING FACTORY
Abstract
Objektif.
Kasus keracunan makanan dapat bersumber dari unit pengolahan makanan. Salah satu unit pengolahan rendang bebek adalah Teaching Factory. Penelitian ini mengkaji penerapan sanitasi dan higienitas pada proses pembuatan rendang bebek serta dapat menjadi bahan pedoman tentang cara pengolahan pangan yang baik dan benar bagi pekerja di unit produksi Teaching Factory sehingga dapat meningkatkan kualitas produk.
Material and Metode. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Proses pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan informan, observasi, serta membandingkan dengan literature
Hasil. Praktik sanitasi dan higienitas yang dilakukan di Teaching Factory secara keseluruhan sudah dilaksanakan dengan cukup baik.
Kesimpulan. Terdapat 5 tahapan sanitasi dan higienitas yang telah sesuai dengan peraturan pemerintah. Sebaliknya, terdapat 3 tahapan kunci sanitasi dan higienitas yang belum dilakukan maksimal sehingga diperlukan adanya perbaikan tindakan sanitasi dan higienitas.
Downloads
References
BPOM. (2012). Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor Hk.03.1.23.04.12.2206 Tahun 2012 Tentang Cara Produksi Pangan Yang Baik Untuk Industri Rumah Tangga.
Darmayanti, N., Hanifah, H., Saputra, R.A., dan G. S. Ramadhayanty. (2017). Relevansi Masakan Rendang dengan Filosofi Merantau Orang Minangkabau. Metahumaniora, 1(7):119-127.
Departemen Kesehatan Minisota. (2023). Food Contamination and Foodborne Illness Prevention. Diakses pada tanggal 17 Juli 2023. https://www.health.state.mn.us/people/foodsafety/prevention.html.
Kemendikbud, R.I. (2015). Panduan Pelaksanaan Teaching Factory. Diakses pada tanggal 5 Juli 2023. https://repositori.kemdikbud.go.id/18290 /1/Panduan_Pengembangan_TeFa.pdf.
Kemenkes, R.I. (2017). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian Umum.
Kemenkes, R.I. (2018). Hasil riset kesehatan dasar tahun 2018. Kementrian Kesehatan RI, 53(9), 1689-1699
Masdison, S.M. (2018). Rendang Nan Enak Itu. Diakses pada tanggal 5 Juli 2023.. https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/resource/doc/files/Rendang_nan_Enak_Itu-S_Metron_Masdison-Final_0.pdf/.
Nugraha, Y.E. (2019). Penerapan Higienitas Dan Sanitasi Di Restoran The View Rooftop Grand La Villais Seminyak. Journey, 1(1): 229-247
Rahayu, E.F., and D.S. Asmorowati. (2019). Review of metal corrosion on food cans. J. Phys.: Conf. Ser. 1321 022037: 1-5.
Salas, B.V., Wiener, M.S., Stoytcheva, M., Zlatev, R., and M.C. Beltran. (2012). Corrosion in the Food Industry and Its Control. Diakses pada tanggal 18 Juli 2023. https://www.researchgate.net/publication/258222714_Corrosion_in_the_Food_Industry_and_Its_Control.
Saraswati, D. (2015). Pengaruh Lama Penyimpanan Daging Sapi pada Refrigerator terhadap Angka Lempeng Total Bakteri (ALT) dan Keberadaan Bakteri E. coli. Jurnal Entropi, 10 (1): 967-973
Song J., L., Hassan, Z., dan Regina, G. (2021). Food Borne Disease and the Lifestyles of the Students and Food Handlers in Rural Schools: A Preliminary Observation. Malaysian Journal of Social Sciences and Humanities (MJSSH), 6(9):430–436. https://doi.org/10.47405/mjssh.v6i9.956
Tocco, A. (2011). Rodent and Bird Control. Diakses pada tanggal 12 Juli 2023. https://www.canr.msu.edu/agrifood_safety/uploads/files/rodent%20and%20bird%20control.pdf.
WHO. (2015). WHO’s first ever global estimates of foodborne diseases find children under 5 account for almost one third of deaths. Diakses pada tanggal 5 Juli 2023. https://www.who.int/news/item/03-12-2015-who-s-first-ever-global-estimates-of-foodborne-diseases-find-children-under-5-account-for-almost-one-third-of-deaths.
Copyright (c) 2023 Nur Agustin Mardiana, Nur Aini Mahmudah, David Kurniawan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
1. Copyright on any article is retained by the author(s).
2. The author grants the journal, right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work’s authorship and initial publication in this journal.
3. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
4. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
5. The article and any associated published material is distributed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License